Intro
Banyak founder startup SaaS terlalu fokus pada peluncuran MVP dan mendapatkan pengguna tanpa memperhatikan aspek keamanan. Hal ini dapat berujung pada kebocoran data yang merusak reputasi bisnis. Beberapa kasus nyata menunjukkan bahwa keamanan siber harus menjadi prioritas sejak awal pengembangan.
Studi Kasus: ShopBack dan RedDoorz
Pada tahun 2020, ShopBack dan RedDoorz mengalami insiden keamanan di mana data pengguna mereka diakses tanpa izin. Meskipun mereka segera mengambil tindakan mitigasi, insiden ini berdampak pada kepercayaan pengguna. Kasus ini menunjukkan bahwa startup yang berkembang pesat tetap harus memperhatikan keamanan data sejak awal.
Source : KATADATA.CO.ID
Langkah-Langkah Mengamankan SaaS MVP
Gunakan Sistem Autentikasi yang Terpercaya
Membuat sistem login sendiri tanpa pengalaman keamanan dapat berisiko tinggi. Jika terdapat celah, akun pengguna dapat diretas dan data mereka terekspos. Sebagai solusi, gunakan layanan autentikasi yang sudah teruji seperti:
- Auth0
- Clark
- Firebase Auth
- Supabase
Selain itu, aktifkan autentikasi multi-faktor (MFA) untuk akun admin dan pengguna yang memiliki akses penting. Jika harus menyimpan kata sandi, gunakan algoritma hashing yang aman seperti bcrypt atau Argon2.
Jangan Menyimpan Data Kartu Kredit Secara Langsung
Jika startup SaaS menyediakan layanan pembayaran, hindari menyimpan data kartu kredit pengguna secara langsung. Penyimpanan yang tidak sesuai standar keamanan dapat mengakibatkan kebocoran data dan pelanggaran regulasi. Gunakan layanan pembayaran seperti:
- Stripe
- PayPal
- Xendit
- Midtrans
- Polar.sh
Layanan tersebut telah memenuhi standar PCI-DSS dan memiliki sistem keamanan yang lebih baik. Pastikan juga untuk memvalidasi webhook guna mencegah transaksi palsu.
Amankan Backend dan API
Beberapa kesalahan umum dalam pengembangan backend yang harus dihindari:
- Tidak menggunakan HTTPS
- API terbuka tanpa pembatasan akses (rate limiting)
- Rentan terhadap serangan SQL Injection
Langkah-langkah untuk mengamankan backend:
- Gunakan HTTPS sejak awal dengan sertifikat dari Cloudflare atau Let’s Encrypt
- Terapkan rate limiting untuk mencegah serangan brute force
- Gunakan ORM atau prepared statements untuk menghindari SQL Injection
Hindari Self-Hosting Jika Tidak Diperlukan
Mengelola server sendiri memerlukan keahlian dalam keamanan siber. Kesalahan konfigurasi dapat membuka celah bagi peretas. Sebagai alternatif, gunakan platform yang menyediakan infrastruktur aman, seperti:
- Vercel
- Netlify
- Railway
- Render
- Firebase
Untuk database, pilihan yang lebih aman adalah:
- Supabase
- PlanetScale
- Firebase Firestore
Platform ini sudah memiliki sistem keamanan bawaan dan pencadangan otomatis, sehingga mengurangi risiko kehilangan data.
Monitoring dan Backup Berkala
Tidak ada sistem yang sepenuhnya aman. Namun, dengan monitoring yang baik, potensi serangan dapat dideteksi lebih awal. Beberapa alat yang dapat digunakan:
- UptimeRobot untuk memantau apakah server masih berjalan
- LogRocket untuk mendeteksi dan menganalisis kesalahan
- Backup otomatis database untuk menghindari kehilangan data
Memastikan pencadangan data berjalan rutin dapat menyelamatkan bisnis jika terjadi insiden keamanan.
Kesimpulan
Keamanan siber harus menjadi prioritas bagi startup SaaS sejak awal pengembangan MVP. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan yang pernah terjadi pada ShopBack dan RedDoorz:
- Gunakan penyedia autentikasi yang telah teruji
- Jangan menyimpan data kartu kredit secara langsung, gunakan layanan pembayaran pihak ketiga
- Amankan backend dan API dengan HTTPS, rate limiting, serta validasi input
- Hindari self-hosting jika tidak memiliki keahlian keamanan yang memadai
- Implementasikan monitoring dan backup data secara berkala
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, startup dapat tumbuh dengan lebih aman tanpa mengorbankan kepercayaan pengguna.